Program Bimbingan Dan Konseling Sma

Masalah karier, seperti penjurusan bidang studi, pekerjaan yang diminati,dan sebagainya. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan penyusunan program bimbingan dan konseling yang mewadahi seluruh kegiatan bimbingan dan konseling yang akan diberikan kepada peserta didik dalam rangka mengembangkan potensi yang dimilikinya. Soukaigi english patch. Penyusunan program bimbingan dan konseling hendaknya merujuk pada pedomankurikulum dan berdasarkan kondisi objektif yang berkaitan dengan kebutuhan nyatadi sekolah, yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan peserta didik. Sehinggaprogram yang dilaksanakan merupakan program yang realistik dan layak untukdiimplementasikan dan dapat mengembangkan potensi siswa SMP Agum Sejahtera secara optimal. Bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya, baik Sedangkan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan disekolah tiada lain adalah untuk menunjang pengembangan potensi para siswa secara utuh dan menyeluruh. Oleh karena itu, agar layanan bimbingan dan konseling dapat menunjang secara penuh perkembangan siswa, maka layanan itu harus diselenggarakan secara professional, dengan berpedoman kepada rambu-rambu tertentu, yang dituangkan dalam program yang lengkap, sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah. Intrumen dan format yang digunakan mencakup dalam kegiatan layanan maupun kegiatan administrasi adalah dengan menggunakan tes Inventori Tugas Perkembangan maupun data hasil pemeriksaan psikologis yang telah dilaksanakan kepada seluruh peserta didik.

May 4, 2018 - LAPORAN PROGRAM TAHUNAN BK SMP. CONTOH PROGRAM-PROGRAM BK. Program BK SMP Berkarakter. Untuk bimbingan dan. Pendidikan bertanggung jawab untuk memfasilitasi siswa menyadari dan mengembangkan potensi dirinya (potential ability) menjadi kemampuan aktual atau kompetensi (actual ability or competency).

Sebagai dasar untuk penyusunan program layanan bimbingan dankonseling yang berbasis tugas-tugas perkembangan, maka dilakukan langkah-langkah identifikasi dan evaluasi kebutuhan secara rasional melalui layanan yang sifatnya demand supplier yang berlaku umum untuk seluruh peserta didik sedangkan langkah identifikasi dan evaluasi kebutuhan secara empiris (need asessment) ditempuhmelalui pengisian sejumlah kuesioner untuk menganalisis kebutuhan nyata pesertadidik sehingga layanan diharapkan akan efektif karena sifatnya demand driven. Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa pencapain tugas perkembangan pada aspek landasan hidup religius siswa SMP Negeri 3 Bandung rata-rata baru mencapai 3.598 atau sekitar 71.96% dari yang seharusnya dicapai oleh anak SMP. Aspek landasan perilaku etis rata-rata baru mencapai 3.671 atau sekitar 73.42% dari hasil yang diharapkan dapat dicapai. Dan aspek kematangan intelektual rata-rata siswa baru mencapai skor 3.719 atau sekitar 74.38% dari hasil yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa SMP.Berdasarkan pada hasil anilisis tugas perkembangan tersebut maka pelaksaan bimbingan dan konseling bagi siswa SMP Negeri 3 Bandung mengacu pada tiga aspek perkembangan terendah dari hasil analis. Dengan harapan bahwa program yang dibuat membantu siswa SMP Agum Sejahtera dapat mencapai tuggas-tugas perkembangannya secara optimal. Konselor perlu melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan guru, orang tua, staf Sekolah/Madrasah lainnya, dan pihak institusi di luar Sekolah/ Madrasah (pemerintah, dan swasta) untuk memper-oleh informasi, dan umpan balik tentang pelayanan bantuan yang telah diberikannya kepada para konseli, menciptakan lingkungan Sekolah/Madrasah yang kondusif bagi perkembangan konseli, melakukan referal, serta meningkatkan kualitas program bimbingan dan konseling. Dengan kata lain strategi ini berkaitan dengan upaya Sekolah/ Madrasah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan bimbingan.